Pemerintah Kabupaten Toraja Utara menggelar upacara peringatan Hari Pahlawan Nasional Pongtiku ke-23 pada Kamis, 10 Juli 2025, di Lapangan Pongtiku, Pangala’. Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Bupati Toraja Utara, Frederik Viktor Palimbong, dan diikuti oleh unsur Forkopimda, tokoh adat, pelajar, serta masyarakat dari berbagai wilayah.
Peringatan ini menandai 23 tahun sejak Pongtiku secara resmi ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional melalui Keputusan Presiden No. 073/TK/2002, tanggal 6 November 2002.
Dalam amanatnya, Bupati menegaskan bahwa Pongtiku bukan hanya bagian dari sejarah lokal Toraja, tetapi juga warisan perjuangan bangsa Indonesia.
“Pongtiku adalah milik seluruh rakyat Indonesia. Beliau pejuang sejati, pemimpin yang memegang teguh prinsip, dan berdiri sebagai pelindung masyarakat,” ujarnya.
Lebih dari sekadar penghormatan, peringatan ini menjadi momentum untuk memperkuat semangat pengabdian lintas generasi.
“Perjuangan tidak hanya terjadi di medan perang. Saat ini, semangat itu kita lanjutkan melalui disiplin, etos kerja, dan rasa kesetiakawanan dalam membangun daerah yang kita cintai,” lanjutnya.
Bupati pun mengajak seluruh masyarakat untuk menjadikan motto perjuangan Pongtiku sebagai inspirasi dalam kehidupan sehari-hari:
“Misa kada dipotuo, pantan kada dipomate. Ini adalah motto dari Pahlawan Nasional Pongtiku. Jadikan teladan di dalam pengabdian kita masing-masing,” ajak Bupati.
Menjaga Api Perjuangan Tetap Menyala
Dihadiri Gubernur Sulawesi Utara Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus Lumbaa yang juga sebagai Ketua PMTI yang hadir bersama Wagub Sultra Victor Mailangkay, juga Gubernur Sulawesi Selatan yang diwakili Kepala BPBD Pemprov Sulsel, Amson Padolo, unsur Forkopimda, Sekda Salvius Pasang beserta tokoh-tokoh pemerintahan, adat, hingga pelajar dan masyarakat umum, menegaskan bahwa peringatan ini tidak hanya menjadi pengingat sejarah, tetapi juga penegas arah pembangunan daerah.
Bagi semua pemangku kepentingan dan masyarakat, warisan perjuangan Pongtiku adalah penguat nilai juang, integritas, dan tanggung jawab kolektif, bekal penting untuk membangun Toraja Utara yang adil, makmur, dan menyenangkan, terutama menjelang usianya yang ke-17 tahun.
“Tuhan memberkati kita, Tuhan memberkati Toraja,” tutup Bupati.
Diskominfo-SP - 2025